Senin, 13 Agustus 2018

Pemeriksaan Kesehatan PraNikah di Puskesmas

Holaa Warga Jakartaaa,

First of all, selamat untuk para calon pengantin yang sedang berjuang mengurus segala bebengek surat-surat menuju KUA.

Kenapa sapaan di awal postingan ini, saya tujukan untuk warga Jakarta? Yep, karena Pemeriksaan Kesehatan Pranikah hanya diwajibkan untuk capeng ber ktp DKI Jakarta. So, sebelum ke Kelurahan, jangan lupa menjalani pemeriksaan pranikah di Puskesmas kecamatan masing-masing.

Pendaftaran
Datang ke Puskesmas Kecamatan, ambil nomor antrian untuk daftar.
Ke loket pendaftaran, jangan lupa fotocopy KTP dan BPJS Kesehatan/KJS.
Dapat nomor antrian untuk Poli Keur, Poli VCT, dan Poli IMS.
Berhubung faskes tingkat 1 saya bukan di Puskesmas Kecamatan, dikenakan biaya untuk 1 poli @Rp. 5.000,- total 15rb yang harus dibayar.
Just info, poli umum cuma 2rb rupiah saja, ga ada alasan warga Jakarta yang kurang mampu untuk ga berobat ya.

Antrian Poli
Tunggu panggilan di Poli Keur.
By the way, Keur itu dari bahasa Belanda (dibaca Kir). Mungkin kalian sering dengar Keur sebagai pengujian kendaraan bermotor, tapi Keur di Puskemas ini untuk pengujian kesehatan manusia, in case layak nikah atau engga :D

Dipanggil oleh Bruder di Poli Keur, di sini, capeng akan diukur berat dan tinggi badan, juga diukur tensi darah, kemudian diberikan pengantar menuju lab untuk pemeriksan darah. 

Setelah itu, pindah meja untuk tes psikologi. Maksudnya bukan psikotest yang biasa dilakukan kalau kita mau ngelamar kerja yaa.
Tes ini merupakan sesi tanya jawab dengan seorang psikolog untuk mengetahui kondisi mental kita menjelang pernikahan.
Salah satu pertanyaan yang bikin saya menyerengit aneh adalah "Apakah Anda pernah merasa sangat putus asa sampai ingin mengakhiri hidup?"
Hoalaaah ini mah kalau judulnya nikah paksa, nikah dijodohkan, mau nikah tapi tak cinta, ingin menikah tapi tak ingin dengannya.
Maaap, keterusan.

Lanjut ya...

Akhirnya disimpulkan kondisi mental dan jiwa saya dalam keadaan sehat sejahtera, lalu bisa lanjut ke poli berikutnya.

POLI VCT
VCT alias Voluntary Counseling and Testing adalah tes HIV yang dilakukan secara sukarela, karena pada prinsipnya tes HIV tidak boleh dilakukan dengan paksaan atau tanpa sepengetahuan orang yang bersangkutan.
Setahu saya seharusnya dilakukan pemberian informasi tentang HIV dan AIDS, lalu dilakukan penilaian resiko klinis, dan dilanjutkan dengan persetujuan apakah pasien setuju untuk tes HIV.
Mungkin karena tujuannya untuk menikah, sang petugas cuma input data trus memberikan tanda di surat pengantar untuk bisa lanjut ke lab.

POLI IMS
IMS alias Infeksi Seksual Menular sebagian besar menular lewat hubungan seksual. Sama seperti poli VCT, petugas cuma input data kemudian memberikan pengantar untuk pemeriksaan VDRL dan TPHA (jangan tanya kepanjanganya yaaa) untuk mendeteksi penyakit sifilis serta Hepatitis B.

Walaupun Hepatitis B bukanlah salah satu dari IMS namun dapat ditularkan melalui hubungan seksual. Selain itu juga berisiko ditularkan ke janin pada ibu hamil.

LABORATORIUM
Finally, antri untuk ambil darah di lab. Dipanggil, lalu diambil darahnya, dan ternyata hasilnya baru bisa diambil tiga jam lagi.
Yo wis lah, patjar tertjintahh yang akan balik buat ambil tes dan sertifikatnya.

Sekitar jam 3 sore, sang patjar telepon, katanya sertifikat yang kita perlukan untuk kelurahan belum bisa diberikan oleh dokternya. Saya sempat agak panik, khawatir memang ada penyakit yang ternyata selama ini gak terdeteksi.
Tapi ternyata dari hasil pemeriksaan diketahui saya menderita Anemia, ppfiiuhh Alhamdulillah bukan penyakit menyeramkan. Namun, si penyakit kurang sel darah merah ini bikin saya harus menghadap dokter hari berikutnya.

Suntik Tetanus Toksoid
The next day, saya daftar ke Poli Umum biar bisa menghadap si dokter, eh ternyata dia malah nyuruh daftar Poli KIA. Duh, apalah lagi itu. KIA kependekan dari Kesehatan Ibu dan Anak. Lah, baru juga mau nikah, ngapa kudu ke KIA segala. Ternyata, di KIA saya diberikan suntikan TT alias Tetanus Toksoid untuk membangun kekebalan atau membentuk antibodi terhadap bakteri penyebab tetanus.

Klo mau bener-bener ikutin, Suntik TT  dilakukan lima kali :
TT-1 : dilakukan 2-6 bln sebelum menikah
TT-2 : 4 minggu setelah TT1
TT-3 : 6 bulan setelah TT2
TT-4 : 1 tahun atau lebih setelah TT3
TT-5 : 1 tahun atau lebih setelah TT4

Seberapa Penting Suntik TT  Bagi Wanita Sebelum Menikah?

Secara medis, suntik TT sangatlah penting bagi wanita sebelum menikah. Beberapa alasan mengapa suntit TT direkomendasikan bagi calon pengantin adalah:
  1. Suntik TT berguna untuk memberikan kekebalan tubuh terhadap bakteri Clostridium tetani.
  2. Wanita yang telah menikah pasti akan melakukan hubungan intim dengan pasangannya. Hal ini menyebabkan robeknya vagina hingga terbentuklah luka. Kondisi tersebut berisiko menyebabkan infeksi bakteri. Tak terkecuali bakteri tetanus. Maka itu, suntik TT bisa menjadi tindakan pencegahan yang tepat.
  3. Suntik TT dapat meminimalisir risiko penyakit tetanus pada ibu hamil dan saat persalinan.
  4. Proses persalinan yang kurang steril cenderung memicu luka dan infeksi. Kondisi ini bisa saja memicu masuknya bakteri Clostridium tetani ke dalam tubuh ibu ataupun bayi sehingga menyebabkan penyakit tetanus. Oleh sebab itu, suntik TT bisa jadi pencegahan.
  5. Suntik TT juga melindungi bayi baru lahir dari penyakit tetanus neonatorum.
dikutip dari sini

By the way, entah emang saya si anemia yang mudah lelah dan sakit atau emang efek vaksin TT nya, malam setelah suntik saya meriang yang bukan merindukan kasih sayang. Lengan bekas suntikan pun bengkak dan nyeri ;'(

Trus masalah anemia saya gimana atuh? si dokter cuma kasih resep untuk tebus tablet penambah darah yang harus saya minum selama sepuluh hari berturut-turut.

After the whole process, dokter Poli Keur memberikan saya SERTIFIKAT LAYAK KAWIN.

Kocak ya namanya, warnanya pun pink lembut, khas cewek betul. Jangan lupa di-fotocopy ya, untuk disertakan ke Kelurahan.

Ini pengalaman saya di Puskesmas Kecamatan Kemayoran, tiap puskesmas mungkin punya prosedur dan tahapan yang berbeda. Jangan merasa ribet, karena ini untuk kesehatan kita sebagai wanita dan bayi kita nantinya ya, Girls.

Selamat berjuang menuju halal.